Jumat, 25 April 2014

Malam by. Maria Chrisna

MALAM


Tengah malam masih saja gadis itu berkutat di depan komputer sambil sesekali meneguk secangkir kopi hitam pekat tanpa gula. Sebenarnya dia tidak memiliki kesibukan yang berarti. Iseng adalah hal yang tepat karena dia sendiri bingung ingin melakukan apa. Rasa kantuk belum menghampirinya. Ada banyak hal yang tengah mengganggu pikirannya. Salah satunya adalah tentang saudaranya. Saudara yang tak pernah dia jumpai.
Gadis itu mendesah saat jemarinya menekan keyboard menuliskan beberapa kata dan kembali menghapusnya karena tak yakin dengan apa yang sudah melintas di pikirannya. Berkali-kali dia menulis hal yang sama yaitu soal saudaranya itu. Mungkin dia sudah terlalu jatuh cinta hingga setiap menghadapi komputer dan ingin menuliskan sebuah cerita, ide yang ada hanya satu : saudaranya.
Sudah hampir sebulan, dia dan saudaranya itu tak lagi seakrab dulu. Seperti saling tak mengenal. Sebetulnya entah apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Gadis itu maupun saudaranya tak pernah bertanya satu sama lain. Meski begitu, tetap saja gadis itu memilirkannya. Mungkin memang gadis itu sudah teramat dalam mencintai saudaranya hingga bahkan tak berhubungan sekalipun, pikiran mampu bertemu dengan saudaranya masih menggelayuti.
Gadis itu hebat atau bodoh?
Masih banyak lelaki lain yang bisa menjadi sasaran manis hatinya. Tapi kenapa malah memikirkan orang yang bahkan belum pernah bertemu?
Ah, memang benar gadis itu bukan hebat tapi bodoh!
Lelah karena tak hentinya otak berpikiran tentang ide cerita di atas, aku mulai menutup dokumen itu dan memutuskan untuk pergi tidur. Berharap muncul ide lain yang tidak hanya berisi seorang gadis yang menanti. Hei, itu melelahkan. Apa tidak ada ide lain selain itu?
Dan akhirnya, layar komputer mulai gelap.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar