MALAM
Tengah malam
masih saja gadis itu berkutat di depan komputer sambil sesekali meneguk
secangkir kopi hitam pekat tanpa gula. Sebenarnya dia tidak memiliki kesibukan
yang berarti. Iseng adalah hal yang tepat karena dia sendiri bingung ingin
melakukan apa. Rasa kantuk belum menghampirinya. Ada banyak hal yang tengah
mengganggu pikirannya. Salah satunya adalah tentang saudaranya. Saudara yang
tak pernah dia jumpai.
Gadis itu
mendesah saat jemarinya menekan keyboard
menuliskan beberapa kata dan kembali menghapusnya karena tak yakin dengan apa
yang sudah melintas di pikirannya. Berkali-kali dia menulis hal yang sama yaitu
soal saudaranya itu. Mungkin dia sudah terlalu jatuh cinta hingga setiap
menghadapi komputer dan ingin menuliskan sebuah cerita, ide yang ada hanya satu
: saudaranya.
Sudah hampir
sebulan, dia dan saudaranya itu tak lagi seakrab dulu. Seperti saling tak
mengenal. Sebetulnya entah apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Gadis itu
maupun saudaranya tak pernah bertanya satu sama lain. Meski begitu, tetap saja
gadis itu memilirkannya. Mungkin memang gadis itu sudah teramat dalam mencintai
saudaranya hingga bahkan tak berhubungan sekalipun, pikiran mampu bertemu
dengan saudaranya masih menggelayuti.
Gadis itu hebat
atau bodoh?
Masih banyak
lelaki lain yang bisa menjadi sasaran manis hatinya. Tapi kenapa malah
memikirkan orang yang bahkan belum pernah bertemu?
Ah, memang
benar gadis itu bukan hebat tapi bodoh!
Lelah karena
tak hentinya otak berpikiran tentang ide cerita di atas, aku mulai menutup
dokumen itu dan memutuskan untuk pergi tidur. Berharap muncul ide lain yang
tidak hanya berisi seorang gadis yang menanti. Hei, itu melelahkan. Apa tidak
ada ide lain selain itu?
Dan akhirnya,
layar komputer mulai gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar